Pages

Jumat, 29 Agustus 2014

KMD (Kursus Mahir Dasar) Pramuka PGSD FIP UNESA
Mencetak Pembina Pramuka Hebat dan Profesional

Senin, 24 Juni 2014 terlihat aktivitas di halaman Fakultas Ilmu Pendidikan lain dari biasanya. Pada pagi itu sejak pukul 06.00 pasukan coklat tunas kelapa mulai datang dengan segala perlengkapannya mulai memenuhi lapangan. Ya, mereka semua adalah mahasiswa PGSD angkatan 2013 yang tengah bersiap-siap berangkat bertempur di medan perjuangan Kursus Mahir Dasar (KMD) yaitu Kwarcab Mojokerto selama 3 hari 2 malam (24 – 26 Juni 2014) .
KMD Pramuka ini merupakan kegiatan Jurusan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa PGSD, guna membekali dan mencetak calon Pembina Pramuka yang hebat dan profesional sebagai implementasi Kurikulum 2013 yang mulai diterapkan pada SD/MI, dimana Pramuka diterapkan sebagai ekstrakurikuler wajib pembentuk karakter siswa-siswi SD/MI. Sehingga Jurusan PGSD sebagai pencetak guru-guru SD tak main-main menyambut kebijakan tersebut.
Kegiatan KMD kali ini bekerjasama dengan Kwarcab Mojokerto diikuti oleh total 218 mahasiswa. Serangkaian kegiatan KMD dimulai dari latihan rutin selama 8x pertemuan, yaitu setiap hari Jumat pukul 14.00 WIB yang bertempat di Kampus UNESA Lidah Wetan. Dengan dibina oleh ±10 pembina Pramuka dari Kwarcab Mojokerto, latihan rutin Pramuka tidak hanya berpusat pada lapangan FIP UNESA, namun juga memakai fasilitas lain seperti ruang kelas PGSD ketika materi yang diberikan berupa teori, juga hutan kota UNESA, halaman Gedung PPG sampai belakang gedung O3. Dari 218 peserta dibagi menjadi 5 kelompok besar, hal ini selaian bertujuan untuk mempermudah pengontrolan, juga bertujuan agar materi yang disampaikan benar-benar mengena dan tercapai maksimal.
Rangkaian selanjutnya adalah pemberian materi full selama 2 hari di kampus PGSD FIP UNESA dengan pembahasan materi yang ada pada buku pedoman, yaitu tanggal 21-22 Juni 2014. Pada hari itu juga, peserta mendapatkan pengarahan tentang teknis kegiatan, perlengkapan yang harus dipersiapkan dan arahan untuk tetap menjaga kesehatan.
Tiba saatnya puncak perjuangan KMD dihelat, yaitu tanggal 24-26 Juni 2014. Sejumlah 218 peserta dan 35 panitia lengkap beserta perlengkapannya berangkat bersama dari kampus pada pukul 09.00 WIB menggunakan 11 armada truk TNI. Sampai di Kwarcab sekitar pukul 10.30.
Seluruh peserta saling membantu menurunkan barang dari truk dan meletakkannya di kavlingan tenda yang sudah ditentukan panita. Tantangan pertama adalah mendirikan tenda sesuai materi yang telah diberikan selama latihan rutin, dan hasilnya 3 tenda putra dan 18 tenda putri tenda berdiri tegak sempurna sesuai waktu yang telah dijadwalkan. Agenda selanjutnya adalah upacara pembukaan yang langsung dibuka oleh Ka. Kwarcab Mojokerto, Kak Jazuli. Kegiatan hari pertama berlangsung seru dengan materi praktik mengajar sesama teman dalam 1 kelompok. Setelah itu jadwal tertera ISOMA,yang berarti waktu senggang untuk bersih diri, dll. Tantangan selanjutnya adalah mereka harus memasak dengan bahan yang telah disediakan panitia untuk persiapan makan malam. Ada beberapa kelompok yang nasinya gosong dan tidak matang, namun karena rasa kebersamaan yang kuat, kelompok yang tidak punya nasi berbagi dengan anggota kelompok yang lain, semacam barter yang saling menguntungkan. Semua peserta makan malam bersama di luar masing-masing tenda kelompok. Kegiatan hari pertama berakhir pada pukul 22.00 dengan materi post test.
Hari kedua, sekitar pukul 03.00 sudah terdengar beberapa tenda yag beraktivitas. Saking semangatnya, mereka sudah bersiap-siap memasak untuk sarapan. Tetap dengan bahan makanan dari panitia, mereka berkreasi semenarik mungkin agar makanan yang disajikan layak untuk disantap bersama. Sekitar pukul 06.00, peserta dan panitia senam bersama, supaya tubuh tetap fit menghadapi jadwal padat hari ini. Setelah makan pagi, materi dilanjutkan oleh pembina dari Kwarcab sampai sore. Dan diadakannya lomba memasak yang dinilai oleh perwakilan dosen. Mereka harus menghias semenarik mungkin agar bisa memikat perhtian juri. Setelah semua kelompok menyerahkan hasil kreatifitasnya, tiba saatnya malam gembira, dimana ini adalah malam terakhir perkemahan. Tidak ada api unggun, tapi disediakan gedung untuk penampilan-penampilan dari peserta. Berbagai pertunjukan boy band, girl band dan drama tampil satu per satu mengocok perut seluruh peserta. Mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk tampil maksimal di malam yang tentunya akan sangat dikenang nanti. Sangat seru. Tak lupa Kwarcab, dosen dan beberapa alumni turut meramaikannya. Malam gembira  berakhir tepat pukul 23.00 dan ditutup dengan renungan.

Hari ketiga, kegiatan yang paling ditunggu terjadwal di hari ini. Jelajah!. Setelah makan pagi, semua peserta dengan seragam ungu muda, bercelana coklat tua dengan setangan leher merah putih diangkut menggunakan 4 armada truk TNI menuju lokasi yang berjarak kurang lebih 8km, tepatnya di Desa Dlangu. Tak lupa, demi keselamatan, panitia juga menyiapkan 1 unit mobil dari PMI Mojokerto selain tim kesehatan yang ikut jalan. Karena medan yang dilalui sangat menantang.
Tiba dilokasi. Ternyata benar, medan yang dilalui sangat menantang. Jalan berdebu dengan pohon di kiri kanan, sungai berarus pelan lengkap dengan batu-batu besar di tepiannya, jembatan, juga tebing-tebing tinggi menjulang sebagai dinding alami. Sangat jauh berbeda dengan suasana perkotaan Surabaya. Asyik, seru dan menantang. Itulah kesan yang mereka lontarkan. Apalagi, ditambah outbond yang memerlukan kerjasama, kekompakan dan kepercayaan menambah kenangan semakin sulit dilupakan. Yang paling menarik adalah saat mendapat tantangan untuk menyeberangkan salah satu anggota kelompok dengan menggunakan drugbar yang telah mereka buat. Bukan menyeberang jalan, tapi menyeberang di bawah rafia yang ditali diatas sungai berarus pelan. Teman diatas drugbar itu harus diangkat bersama sampai berhasil melewati di bawah rafia dengan selamat.


Perjalanan jelajah selesai pukul 13.00 tanpa ada satupun peserta yang sakit. Smua kembali ke kemah dan bersiap packing barang-barang. Kegiatan hari terakhir ditutup dengan pelepasan secara simbolik tanda peserta dan pengumuman peserta terbaik, penampilan malam gembira terbaik dan juara memasak. Yang paling terakhir adalah berjabat tangan seluruh peserta dengan pembina juga panitia sebagai tanda ucapan termakasih dan saling memaafkan. Akhirnya, sampai jumpa KMD PGSD FIP UNESA 2014, semoga semua ilmu yang telah diperoleh bisa membentuk calon Pembina Pramuka yang hebat dan profesional guna mewujudkan generasi-generasi masa depan yang berkarakter dan cinta Indonesia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text